Bagaimana Perkembangan Bisnis Startup Teknologi Indonesia Saat Ini?

Periode tahun 2014-2015 merupakan era ‘Startup’ menjadi seperti sebuah trend, dimana hampir setiap bulan kita dapat menemukan berbagai perusahaan startup teknologi Indonesia yang baru muncul untukmenawarkan berbagai macam layanan bagi para pengguna teknologi dan internet. Perusahaan-perusahaan startup tersebut hadir dengan ide yang brilian dan luar biasa dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang ada di masyarakat dengan menggunakan  teknologi. Berbagai macam start up dengan berbagai macam aplikasi yang bisa kita akses dengan mudah di smartphone kita atau melalui laptop yang biasa kita gunakan sehari-hari.

Pada masa tersebut, bisa juga kita temukan pendanaan dari berbagai Venture Company baik dari dalam negeri dan luar negeri masuk dengan mudahnya ke perusahaan-perusahaan start up tersebut. Pendanaan diberikan kepada perusahaan Start up dari yang bernilai ratusan ribu hingga jutaan dolar yang langsung mendongkrak citra perusahaan dan para foundernya. Titel bergengsi macam Chief Executive Officer, Chief Technology Officer, Chief Marketing Officer dan sebagainya bisa kita temukan dengan mudahnya dalam jejaring sosial professional LinkedIn sebagai bentuk eksistensinya.

Tapi seperti demam trend lainnya, perlahan-lahan di tahun 2016, perusahaan-perusahaan startup teknologi tersebut berjatuhan satu per satu dengan berbagai alasan mulai dari kehabisan modal, tidak memiliki banyak pengguna bahkan mungkin mereka tidak tahu sebenarnya apa tujuan mereka kemudian mereka menutupnya. Apakah dunia startup di Indonesia hanya sebuah halusinasi saja? Apa yang sebenarnya terjadi?

Startup Teknologi Indonesia Yang Tumbang di tahun 2016

Beberapa media sempat membahas beberapa start up yang akhirnya harus menutup layanan mereka di tahun 2016. Berikut ini adalah beberapa start up yang harus menutup layanan mereka berdasarkan data yang dirangkum oleh Katadata.com

Datapada Infografik tersebut hanya menggambarkan sebagian kecil dari startup yang akhirnya harus tutup layanan di tahun 2016 kemarin. Angka tersebut sebenarnya masih terlalu kecil mengingat pertumbuhan startup di tahun 2014-2015 benar-benar sangat pesat dengan  pendanaan triliunan rupiah dari investor dalam negeri dan luar negeri.

Kondisi Startup Teknologi Indonesia Saat Ini

Untuk menggambarkan situasi start up di Indonesia saat ini, istilah seleksi alam merupakan penjelasan singkat yang sangat jelas mengapa banyak perusahaan start up yang tumbuh pada medio 2014-2015 pada akhirnya jatuh bertumbangan. Apa yang terjadi di Indonesia pada dasarnya merupakan sebuah seleksi alam yang biasa terjadi pada dunia bisnis di belahan bumi manapun.

Ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan selera pasar di Indonesia, pendanaan yang sangat ketat serta belum mampunya perusahaan start up untuk membiayai operasional perusahaan menjadi banyak penyebab sebuah start up akhirnya harus mengakhiri layanannya.

Saat ini start up di Indonesia menyisakan nama-nama besar seperti Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, Tiket, Go-Jek, grab, Uber dan sebagainya, sebagai pemain besar dalam dunia start up teknologi di Indonesia. Hal tersebut sangat dimungkinkan dengan pendanaan yang terus mereka dapatkan dari berbagai investor baik dari dalam dan luar negeri. Selain itu, kemampuan mereka dalam menghasilkan revenue juga sudah mulai terlihat walaupun belum siginfikan, setidaknya mereka sudah dapat mengelola dan mengembangkan bisnis mereka secara perlahan.

Sebuah catatan yang harus diingat juga bahwa hasil yang mereka raih saat ini juga bukan melalui sebuah perjuangan mudah. Sudah beberapa kali terjadi penolakan terhadap bisnis pemesanan transportasi online yang dijalankan oleh Go-Jek, Uber, dan Grab di beberapa kota besar ditambah dengan regulasi pemerintah yang juga semakin mempersulit mereka untuk berkembang.

Untuk pendanaan dari investasi sendiri, sebenarnya Indonesia menempati posisi ke-2 dalam investasi start up di Indonesia pada tahun 2016 menurut katadata.com

Grafik: Investasi Startup Indonesia Peringkat Kedua di ASEAN
Investasi Startup Indonesia Peringkat Kedua di ASEAN

Tetapi tetap saja, banyaknya pendanaan yang masuk sama sekali tidak menjamin bagi perusahaan startup teknologi Indonesia untuk tetap bisa bertahan lama. Lalu dimanakah yang menjadi masalahnya?

Founder, Produk, Model Bisnis, Investor dan Pengguna

Founder, Produk, Model Bisnis, Investor dan Pengguna adalah lima hal yang biasanya menjadi permasalahan dalam membangun sebuah perusahaan startup yang stabil dan dapat bertahan dengan jangka waktu yang cukup lama. Kelima faktor tersebut biasanya merupakan permasalahan yang umum dihadapi oleh sebuah perusahaan startup teknologi Indonesia.

Founder dari sebuah perusahaan startup teknologi memegang peranan penting selain sebagai pendiri biasanya juga menjadi orang yang memiliki visi dan misi bagaimana perusahaan mereka akan berjalan nantinya. Masalah utama yang timbul adalah para founder dari startup ini pada akhirnya akan menemukan jalan mereka masing-masing saat mengelola sebuah perusahaan sehingga akan menimbulkan friksi internal. Hampir semua perusahaan startup pasti mengalami hal tersebut baik itu dalam skala kecil ataupun besar. Contoh yang bisa kita ambil adalah di perusahaan Apple antara Steve Wozniack dan juga Steve Jobs, atau antara Eduardo Saverin dan Mark Zuckerberg dari Facebook.

Kesalahan dalam mengelola produk juga menjadi salah satu faktor penting dalam sebuah perusahaan startup teknologi. Berapa banyak perusahaan startup yang awalnya sangat dikenal dan berjaya tetapi akhirnya harus menutup layanannya karena tidak mampu mengembangkan produknya atau produk tersebut kalah bersaing dengan kompetitor? Contoh paling nyata adalah yang terjadi dengan Vine yang akhirnya harus mengakhiri layanannya karena tidak mampu bersaing dengan layanan live video macam Instagram atau Snapchat.

Kesalahan dalam model bisnis merupakan kesalahan yang cukup fatal dimana founder sudah menemukan bagaimana membuat sebuah produk tapi mereka sama sekali tidak memperhatikan bagaiman produk tersebut dapat menjadi berguna dan dapat ‘dijual’ kepada pengguna. Mereka sibuk membuat produk yang ‘keren’ tetapi lupa bagaimana cara membuat orang mau membayar akan layanan mereka. Hal ini adalah hal yang paling umum kita temukan dalam startup teknologi Indonesia.

Investor juga bisa menjadi penyebab gagalnya sebuah startup untuk berkembang, hal ini disebabkan oleh orientasi yang masih salah dalam memandang sebuah startup di Indonesia. Pada dasarnya, sebuah Venture Company memberikan dana investasi adalah untuk meningkatkan nilai uang mereka dalam perusahaan tersebut. Tentunya hal tersebut baru bisa diperoleh ketika  perusahaan tersebut sudah memilliki revenue agar mampu mengembalikan uang tersebut. Yang menjadi masalah adalah tidak semua venture company mengerti hal tersebut yang ada akhirnya terjadi sebuah hubungan yang tidak harmonis antara perusahaan dan investor yang akhirnya terjadi bentrokan kepentingan antara perusahaan dengan investor.

Faktor pengguna adalah faktor yang cukup menentukan bagi sebuah startup untuk bertahan karena kalau tidak ada pengguna, siapa yang akan menggunakan produk dari startup tersebut? Masalah pengguna ini memang gampang-gampang susah, karena sebenarnya kita tidak pernah benar-benar tahu mengapa seseorang  menggunakan layanan dan produk dari sebuah startup. Apakah karena kemudahannya? Apa karena keamanannya? Apakah karena masih gratis? Selain itu selera dan dari pasar di Indonesia yang sering berubah dengan cepat membuat sebuah startup harus lebih fleksibel dengan produk mereka tetapi tetap berfokus kepada penggunannya.

Kesimpulan

Startup Teknologi di Indonesia saat ini memang tidak berkembang secara signifikan seperti masa keemasannya dan hanya menyisakan nama-nama besar dengan bantuan dana yang cukup besar, sementara startup dengan dana yang pas-pasan saat ini masih mencoba untuk bertahan. Bukan tidak mungkin di tahun 2017 ini akan banyak lagi para Angel Investor yang mau untuk berinvestasi di startup teknologi Indonesia karena pada dasarnya pasar Indonesia masih banyak terbuka luas dan terus berkembang setiap tahunnya. Stay Awesome, buzzfriend!

Comments

comments