Review Film Edge of Tomorrow : Live. Die. Repeat
Film Edge of Tomorrow adalah film yang dirilis pada pertengahan tahun 2014 yang dibintangi oleh Tom Cruise sebagai William Cage dan Emily Blunt sebagai Rita Vratas. Film Edge of Tomorrow ini sendiri adalah film adaptasi dari sebuah cerita pendek yang ditulis oleh Hiroshi Sakurazaka berjudul All You Need Is Kill yang menceritakan tentang perang antara umat manusia dengan ras alien yang disebut Mimic.
Film Edge of Tomorrow yang memiliki budget $178 juta ini bercerita tentang William Cage, seorang Mayor di bagian humas yang bertugas melakukan promosi untuk senjata eksosuit milik United Defense Force, ditugaskan menjadi bagian Operation Downfall untuk menyerang wilayah Mimic di daerah Prancis. Tanpa kemampuan berperang, Cage yang dikenai tuduhan disersi menjadi seorang prajurit biasa dan ikut berperang walau akhirnya mati saat dia meledakan sebuah bom untuk membunuh Mimic kelas Alpha. Adegan selanjutnya, Cage mengalami kejadian yang persis sama dengan apa yang dia alami sebelum dia mati dan hal tersebut berulang terus-menerus hingga akhirnya dia menyelamatkan Rita Vratas dan menyuruhnya menemui dirinya saat dia kembali ‘bangun’.
Time loop yang dialami oleh Cage adalah kekuatan yang dia miliki saat dia berhasil membunuh Mimic Alpha yang mempunyai kekuatan untuk mengembalikan waktu. Bersama Rita, Cage akhirnya dilatih setiap hari untuk menjadi tentara yang hebat serta mencari sumber kekuatan dari Mimic yaitu Mimic Omega yang mempunyai kekuatan mengembalikan waktu sehingga sulit bagi pasukan manusia untuk dapat memenangi peperangan tersebut.
Film Edge of Tomorrow ini pasti sangat bisa dinikmati oleh para pecinta film science fiction karena menggabungkan ide cerita time traveler dan Mecha. Eksosuit yang didesain untuk peperangan dalam film menjadi sebuah fitur film yang menarik selain dari konsep time travelling yang dialami oleh Cage. Salah satu hal yang menjadi kekurangan adalah adegan peperangan yang ada di film ini karena hanya digambarkan pada bagian-bagian awal dan akhir cerita saja. Untuk nuansa tegang masih bisa terasa saat Cage harus seorang diri menuju bendungan yang diyakini sebagai tempat beradanya Mimic Omega, tapi setelah itu cerita mengalir biasa saja tanpa ada naik turun emosi yang terasa.
Tapi secara keseluruhan, film Edge of Tomorrow ini sudah sangat memuaskan dari segi visual dan cerita. Dengan rating 8/10 dari imdb dan 90% dari rotten tomatoes tentunya menunjukkan bahwa film ini bisa sangat ditonton sebagai sebuah hiburan. Yang pastinya, film ini akan mengingatkan kepada kita akan sebuah pepatah lama yaitu : alah bisa, karena biasa.