Itu Handphone? Puzzle? Lego? Bukan, ini adalah Project Ara!
Sepertinya Google memang tidak pernah berhenti untuk menciptakan inovasi-inovasi teknologi untuk membuat kehidupan kita semakin mudah. Yup, kali ini silabuzz akan membahas salah satu project terbaru dari Google! Setelah dengan sukses membuat Android sebagai platform open source untuk smartphone, kali ini Google membuat proyek lebih fantastis lagi dengan membuat sebuah proyek yang diberi nama Project Ara.
Project Ara adalah sebuah open hardware platform yang bertujuan untuk menciptakan hanset dengan kepribadian setiap orang, dimana yang mereka maksud benar-benar untuk enam miliar orang! Proyek ini dipimpin oleh Paul Eremenko dan Erina Dugan yang pernah bekerja di DARPA, sebelum akhirnya masuk ke Google.
Project Ara dilakukan dengan mengadopsi konsep Phoneblok yang dirancang oleh desainer asal Belanda bernama Dave Hakkens yang dikombinaskan dengan konsep handphone Modu buatan Israel yang sudah diakuisisi oleh Google pada tahun 2011. Dengan konsep Phoneblok ini, pengguna dari Ara Smartphone (nama yang digunakan untuk smartphone ini) dapat melakukan kostumisasi untuk handphone mereka sesuai dengan keinginan mereka.
Dengan Project Ara, diharapkan nantinya dapat menambah usia penggunaaan dari sebuah smartphone dan mengurangi sampah elektronik yang terus bertambah setiap tahunnya yang disebabkan oleh bertambah cepatnya usia penggunaan sebuah smartphone karena perkembangan teknologi dari produsen smartphone.
Hal ini menjadi sangat mungkin karena dengan Project Ara, setiap orang bisa mengembangkan smartphonenya sendiri, tanpa harus menunggu produksi dari produsen handphone tertentu. Hah, gimana sih maksudnya? Maksudnya begini lho, pernah engga sih kita harus mengganti handphone kita karena kamera atau speaker dari handphone kita rusak? Nah, nanti kalau Project Ara ini sudah berjalan, kalau ada bagian handphone yang rusak, kita tidak perlu mengganti handphone kita, cukup ganti bagian yang rusaknya saja. Hemat kan?
Ara Smartphone dibuat dengan menggunakan blok-blok modul yang dimasukan kedalam rangka yang disebut dengan ‘frame’. Bagian dari frame inilah yang hanya akan dibuat oleh Google, sedangkan untuk modul-modul yang dipasangkan di dalamnya dapat dikembangkan oleh siapa saja. Modul-modul ini dapat memuat fitur-fitur yang biasanya terdapat di smartphone yang ada saat ini seperti kamera, proyektor mini bahkan bisa juga sebagai konsol untuk game.
Saat ini Project Ara dikembangkan oleh Motorola Mobility dan Google dan mengundang para developer untuk dapat ikut serta dalam mengembangkan Project Ara ini agar dapat segera diwujudkan. Rencananya untuk prototipe awal akan dirilis pada Februari 2015.
Walaupun ide dari proyek ini terkesan sangat canggih dan bermanfaat, tapi tak sedikit juga para ahli yang meragukan proyek ini dapat mengurangis sampah elektronik, tetapi malah sebaliknya akan membuat sampah elektronik semakin banyak, mengingat modul-modul yang digunakan dapat saja berubah setiap saat. Untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang Project Ara, kalian bisa masuk ke www.projectara.com untuk mengetahui perkembangan langsung bagaimana proyek ini sudah berjalan. Hmm, terus kapan ya kita bisa mencoba Ara Smartphone di Indonesia? Mudah-mudah tidak terlalu lama.