Dave Grohl, Musisi Penuh Talenta!

Bagi pecinta musik rock, nama Dave Grohl tentunya bukan sebuah nama yang asing. Dave Grohl merupakan drummer dari Nirvana yang merupakan salah satu band terbesar dalam sejarah music rock and roll. Dengan Kurt Cobain sebagai gitaris dan frontman, Krist novoselic sebagai bassis dan Dave Grohl pada drum, mereka menjadi salah satu grup band yang cukup mengguncangkan dunia pada awal decade 90-an. Dengan lagu hits macam “Smells like teen spirits” Lithium, Come As You Are, banyak fans merasakan bahwa band ini adalah juru bicara mereka yang mampu menangkap emosi dan keresahan mereka pada masa itu. Tetapi band ini tidak berumur panjang karena Cobain meninggal dunia pada tahun 1994 dengan berbagai spekulasi yang ada dan membuat band ini akhirnya bubar.

Nirvana from NME

Dave Grohl memutuskan untuk rehat sejenak dari dunia music dan kembali ke kampung halamannya. Setelah beristirahat selama delapan bulan, dia akhirnya kembali ke dunia musik dengan merekam ulang semua lagu yang sudah dia ciptakan selama beberapa tahun terakhir. Dia merekam semuanya seorang diri, mulai dari drum, gitar, dan bass karena proses rekaman yang dia lakukan ini menurutnya adalah sebuah ‘terapi’ untuk menghilangkan rasa sedih semenjak dia kehilangan Cobain. Rekaman yang dia buat diberi nama Foo Fighters sebagai nama samara agar orang-orang yang mendengar lagu-lagu tersebut tidak mengira bahwa itu adlaah sebuah one man project dari dirinya.

Selesai merekam album, Dave mencari beberapa personil lainnya untuk dia ajak bergabung dalam pryek terbarunya ini. Dia akhirnya bertemu dengan Nate Mendel dan William Goldsmith dari band yang baru bubar, Sunny Day Real Estate. Selain mengajak mereka berdua, dia juga mengajak gitaris Pat Smears yang juga sempat bergabung dengan Nirvana. Mereka berempat tampil membawakan lagu-agu dari Foo Fighters yang Dave ciptakan dan rekam seorang diri.

Karena alasan pribadi, William memilih untuk keluar dari Foo Fighters pada saat rekaman album kedua Foo Fighters dan digantikan oleh Taylor Hawkins. Selang beberapa waktu, Pat Smears memutuskan untuk keluar dari Foo Fighters dan digantikan oleh Franz Stahl yang merupakan gitaris dari band Dave Grohl, Scream. Formasi ini pun tidak bertahan lama karena pada saat proses rekaman album ketiga mereka, Franz Stahl dianggap kurang ‘nyetel’ dengan personil lainnya dalam proses penulisan lagu.

Foo Fighters pun akhirnya melepas album ketiga mereka, “There’s Nothing Left to Lose” sebagai trio yang beranggotakan Dave Grohl, Taylor Hawkins dan Nate Mendel. Tetapi karena merasa ada yang kurang dalam sound mereka, mereka memutuskan melakukan audisi terbuka untuk posisi gitaris dan akhirnya mereka setuju mengajak Chris Shiflett yang merupakan gitaris dari No Use For A Name dan Me First and the Gimmes Gimmes sebagai gitaris mereka. Posisi final ini merupakan formasi paling lama yang bertahan dalam band ini hingga akhirnya pada tahun 2010, Pat Smear kembali bergabung secara resmi dengan Foo Fighters.

Foo Fighters from theguadian.com

Musikalitas Dave Grohl yang memang sangat besar membuat dia memiliki banyak interest dalam bermusik bersama musisi lainnya. Dia sempat bergabung sebagai session drummer dalam band Queen of the Stone Age, Tenacious D dan berbagai  musisi lainnya. Dia juga membuat sebuah super band bersama John Paul Jones dari Led Zeppelin dan Josh Homme dari Queen of The Stone Age yang diberi nama Them Crooked Vultures dan menghasilkan sebuah album.

Keberhasilan Dave Grohl secara komersial dan juga seni diakui di dunia dibuktikan dengan keberhasilan Foo Fighters mendapatkan 11 Grammy Award dari 25 nominasi! Sebuah prestasi yang sangat besar bagia sebuah grup band tentunya. Tetapi prestasi tersebut tidak membuat dia merasa sombong atau besar kepala, menurutnya semua itu hanyalah sebuah hasil dari kecintaannya dari music Rock and Roll.

Kecintaannya terhadap music ini pula yang membuatnya membuat sebuah film documenter Sound City yang menceritakan sebuah studio rekaman bernama Sound City yang sudah bangkrut tetapi banyak menghasilkan banyak album-album hebat ketika masa keemasannya termasuk di dalamnya adalah album Nevermind dari Nirvana yang merupakan album pertama Dave bersama band tersebut.

Pribadi Dave yang rendah hati dan easy going menjadikannya sebagai kecintaan para fans dan juga musisi lainnya. Dia bahkan sekarang dekat dengan idolanya semasa kecil, Paul McCartney dan juga musisi-musis senior lainnya yang uga ikut tampil dalam film garapannya, Sound City. Dia juga sangat menghargai para fansnya dan sangat benci bila ada penonton yang merusak pertujukannya bahkan tak segan mengusir penonton tersebut. Tahun 2015, saat bermain di Jerman, Dave Grohl jatuh dari panggung dan membuat kakinya patah, but you know what, Foo Fighters tetap melanjutkan show mereka dan Dave tetap kembali ke panggung walaupun kakinya diperban!

Dave Grohl ingin menunjukkan bahwa dia adalah musisi, bukan rockstar. Bagi dirinya sebutan rockstar adalah sebuah ejekan. Seorang musisi menciptakan musik dari seluruh hatinya tentang apa yang dia rasakan melalui musik sebagai media utamanya. Dave juga menyatakan mbahwa baginya keluarga adalah segalanya tempat dia kembali ketika rasa lelah karena tour dan sebagainya serta menjadi pendukungnya ketika dia mengalami masa keterpurukan dan membuat dia jauh dari geapnya dunia rock and roll. Dengan semua prestasi dan karyanya yang luar, tentunya kita berharap mungkin Foo Fighters bisa main ke Indonesia dan mencicipi baso serta nasi goreng.

Comments

comments