Lima Cara Mudah Menghindari Modus Investasi Palsu

Investasi adalah sebuah kebutuhan yang tidak bisa kita kesampingkan lagi saat ini. Masa depan yang tidak pasti membuat kita harus berjaga-jaga di masa depan agar kita bisa tetap mendapatkan manfaat dari hasil kerja kita saat ini. Berbagai pilihan produk investasi keuangan sudah hadir saat ini untuk memberikan manfaat investasi di masa depan, mulai dari tabungan, asuransi, emas, reksadana, saham, asset dan lain sebagainya.
Tetapi banyaknya pilihan tersebut membuat celah bagi para penipu dan penjahat untuk mengambil keuntungan sepihak. Sudah banyak kasus yang terjadi di Indonesia dengan modus investasi palsu yang merugikan para investor disebabkan oleh kurang pahamnya korban atas modus dari para pelaku. Sebenarnya ada beberapa hal yang bisa kita lakukan sebelum kita memutuskan apakah lembaga tempat kita menyimpan dana investasi aman atau tidak.

Kenali Produk dan Sistemnya

Investasi Palsu
via Pexels.com

Kenali dulu produk yang ditawarkan kepada kita sebelum memutuskan apakah kita akan ikut berinvestasi ke dalam produk tersebut. Ketahuilah untung dan rugi dari produk yang ditawarkan kepada kita dan bagaimana sistem tersebut bekerja untuk kita, bukan bagaimana kita bekerja untuk sistem tersebut
Kita harus mengetahui resiko-resiko yang ada sebelum memutuskan berinvestasi dalam sebuah produk keuangan, tidak hanya melihat unsur pengembalian kepada investor saja. Sebelum anda memilih sebuah produk investasi, tanyakan resiko apa saja yang akan terjadi di masa depan dan bagaimana pengaruhnya bagi uang investor yang sudah masuk.
Bila orang atau lembaga tersebut tidak mampu memberikan jawaban yang jelas, sebaiknya tidak usah mengikuti program yang ditawarkan tersebut.

Kenali Lembaga Yang Mengeluarkan Produk Tersebut

investasi palsu
via pexels.com

Pastikan bahwa yang lembaga tempat kita menyimpan dana memang sudah diakui oleh pemerintah dan sudah sah secara hukum. Hal ini menjadi penting karena bila terjadi sebuah hal sifatnya wanprestasi maka proses penyelesaian secara hukum akan mudah dilakukan dibandingkan dengan lembaga yang keabsah hukum tidak ada, karena nanti akan sulit mencari siapa yang berwenang untuk menyelesaikan perkara tersebut.
Selain itu kita juga harus mengetahui bagaimana lembaga tersebut beroperasional untuk mengembalikan dana yang sudah disimpan oleh investor. Hal ini menjadi penting mengingat tingkat pengembalian dana investasi ditentukan oleh operasional lembaga tersebut, bila secara operasional tidak terdapat kejelasan bagaimana mereka beroperasi sebaiknya hindari saja.

Berpikir Logis

investasi palsu
via Pexels.com

Logis disini dalam artian apakah janji investasi yang ditawarkan masuk dalam hitungan normal atau tidak. Cara membandingkannya adalah dengan membandingkan imbal balik dari lembaga lain yang sejenis.
Nilai pengembalian yang tinggi biasanya sudah merupakan salah satu indikator investasi palsu dan  ada yang tidak beres dengan lembaga tersebut. High return yang ditawarkan biasanya juga menjadi ‘bahan jualan’ yang pertama kali akan ditawarkan kepada prospek investor yang baru.
Contoh bila ada penawaran imbal balik sebesar 20% per tahun sedangkan tingkat pengembalian maksimal dari deposito bank hanya 9% per tahun. Dengan margin yang sangat jauh berbeda tersebut patut dipertanyakan bagaimana cara dari lembaga tersebut mengembalikan dana kepada investor dengan begitu besar.

Cari Referensi

Investasi Palsu
via pexels.com

Mintalah bantuan ahli yang mengerti tentang lembaga dan produk investasi keuangan. Saat ini sudah banyak penasihat keuangan personal yang memberikan jasa layanan pemilihan produk investasi keuangan.
Bisa juga selain langsung secara personal bisa menggunakan media cetak, elektronik atau juga social media. Hal yang paling mudah yang bisa anda lakukan adalah mengeceknya melalui situs lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Itulah lima cara mudah untuk menghindari investasi palsu yang semakin marak saat ini. Ingatlah sebuah prinsip keuangan yang selalu dipakai yaitu high return, high risk. Semakin tinggi tingkat pengembalian, makatingkat resiko anda untuk kehilangan uang tersebut juga akan semakin tinggi. Be wise, buzzfriend!

Comments

comments